Tidak hanya itu cagar budaya Pulau Seribu menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian wisatawan. Pulau seribu adalah salah satu pulau di Indonesia yang kaya akan keindahan alamnya.

Pulau ini masuk dalam daerah provinsi DKI Jakarta yang menjadi salah satu peran pada masa zaman Batavia. Namanya telah terkenal sejak VOC hadir ke Batavia.

Banya nama-nama daerah yang ada di Pulau Seribu, dengan nama colonial mengingat banyak sekali sejarah yang bisa Anda ambil dari pulau ini. Misalnya saja Pulau Middbur (Pulau Rabut, Kherkof (Pulau Kelor) dan lain sebagainya.

Walaupun seperti itu, ada sebagian nama daerah yang diubah, namun jejak sejarah tidak semua hilang di kepulauan tersebut, bekas penjajahan Belanda masih bisa Anda temui.

Cagar Budaya Pulau Seribu menarik banyak orang untuk berkunjung, tidak sekedar menikmati pantai yang luas, Anda bisa belajar mengenai sejarah di kepulauan ini.

Dijelaskan pada buku sejarah menyatakan bahwa Belanda telah singgah ke Indonesia sejak abad ke 17 melalui VOC, dengan alih-alih adanya kerja sama dagang.

Banyak sejarah yang bisa Anda ambil di kepulauan bersejarah ini, cagar budaya di Pulau Seribu memiliki keunikan yang wajib Anda ketahui. Walaupun Pulau Seribu terkenal akan pantainya namun cagar budayanya cukup menyita perhatian.

Cagar Budaya Pulau Seribu yang Wajib Dikunjungi

Terdapat deretan nama pulau yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan banyak nilai budaya yang bisa Anda dapatkan juga, sejumlah pulau tersebut yaitu:

1. Pulau Onrust

Pada daerah ini pemerintah sudah menetapkan sebagai Taman Arkeologi Onrust, nama pulau tersebut diambil dari bahasa Belanda yang mempunyai arti “sibuk” . Lokas Onrust meliputi 4 pulau.

Pulau-pulau yang menjadi wilayah Onrust adalah Onrust sendiri, Pulau Cipir, Pulau Kelor dan Pulau Bidadari. Pulau-pulau tersebut sebagai cagar budaya Pulau Seribu mengingat banyak sejarah yang dapat Anda ambil.

Peran 4 pulau tersebut sangat penting karena sebagai pusat perdagangan antara Eropa dengan Indonesia pada zaman VOC. Pulau Onrust juga dijadikan pemerintah VOC sebagai tempat pertahanan.

Sejarah pulau ini sangat panjang, selain sebagai pusat perdagangan pulau ini juga dijadikan sebagai karantina penyakit menular pada masanya. Saat ini dialih fungsikan sebagai asrama haji.

Cagar budaya Pulau Seribu sejak kepergian VOC, pulau ini sempat diabaikan dan banyak kasus penjarahan disana. Jika kamu ingin berkunjung ke pulau ini masih ada bangunan bekas pertahanan Belanda. baca Potensi Pulau Seribu jakarta

2. Pulau Cipir

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa Pulau Cipir masuk dalam Arkeologi Onrust. Sejarah nama Pulau ini yang awalnya bernama Pulau Kahyangan, kemudian berubah menjadi pulau Cuyper.

Arti nama kepulauan ini menjadi multitafsir sesuai dengan sejarah di zaman dahulu. Saat VOC menduduki kepulauan cipir, pulau ini dijadikan tempa karantina haji dan juga orang yang punya penyakit menular.

Cagar budaya di pulau seribu juga terletak pada sejarah kepulauan ini. Bangunan yang digunakan untuk karantina haji dan penyakit menular kini tinggal puing-puing bangunannya saja.

Jika Anda berkunjung ke Pulau ini, pasti akan menemukan bangunan yang sudah runtuh yang sisa puing-pingnya saja. Bangunan yang runtuh tersebut ternyata bangunan bekas rumah sakit.

Pada masa pendudukan jepang di Indonesa, tempat tersebut dijadikan sebagai tepat hukum gantung. Mengingat bahwa Indonesia tidak hanya dijajah oleh satu negara sehingga banyak momen sejarah yang wajib Anda tahu.

Pulau Cipir sebagai cagar budaya Pulau Seribu yang menyaksikan banyak sejarah. Di Pulau ini juga terdapat benteng bundar besar, benteng ini sebagai alat pertahanan biasa.

Tidak seperti benteng di Martello yang ada di Pulau Kelor, Bidadari dan Onrust, benteng ini bersejarah dengan fungsinya sendiri dimasanya. Peninggalan sejarah tersebut menjadi nilai budaya yang ada di sana.

3. Pulau Kelor

Pulau ini terkisah tidak lepas dari benteng Martello yang masih ada di sana, benteng ini dibangun oleh pemerintahan VOC untuk membentengi serangan dari arah laut pada abat 17-18.

Salah satu cagar budaya pulau seribu, yang menyuguhkan sejarah yang luar biasa. Seperti halnya benteng yang ada di Pulau Kelor ini didesain tahan terhadap tembakan meriam.

Benteng Martello ini memiliki tinggi 12 meter, dengan bahan batu bata merah yang dibentuk menyerupai lingkaran. Fungsi dari benteng ini adalah agar Belanda bisa menembak dengan manuver 360 derajat.

Masa kejayaannya menyimpan banyak sejarah bahwa pulau ini lebih luas dari yang sekarang. Hal tersebut diakibatkan oleh abrasi, air laut yang mengikis pulau tersebut.

Dari berbagai sejarah menjadikan cagar budaya pulau seribu yang menarik wisatawan untuk berkunjung di sana. Pengunjung setiap hari libur akan jauh lebih banyak, sehingga perekonomian masyarakat di Pulau itu baik.

4. Pulau Edam

Nama dari Pulau ini mengadopsi nama kota di Belanda, yang diberi nama oleh pihak VOC. Sebelum adanya pembangunan. Pulau ini tidak terurus dan terbengkalai akibat tidak ada penghuninya.

Bahkan banyak yang berpendapat bahwa Pulau ini hanya tempat singgah bagi para bajak laut. Terlepas dari kesan negatifnya, pemerintah belanda kemudian memberikan inisiatif untuk membangun tempat tersebut.

Anda akan menemukan peninggalan sejarah yaitu mercusuar hingga bekas fondasi rumah gubernur penjajahan Hinda-Belanda. Jika Anda masuk lebih dalam, Anda akan menemukan makam.

Makam tersebut adalah makam dari Syarifah Fatimah serta para pengikutnya yang sudah meninggal. Cagar budaya Pulau Seribu sangat banyak dan bisa diperoleh dari berbagai sumber.

Pulau ini cenderung lebih kecil dari pulau-pulau sebelumnya yang telah kami jelaskan diatas. Tetapi Pulau ini menyimpan banyak kisah yang menyeramkan dan tragis.

Anda bisa menaiki kapal Speedboat untuk mengunjungi pulau, dari Dermaga Marina Ancol, dari dishub, Muara Angke yang ada di Jakarta Utara.baca Wisata Kepulauan Seribu Jakarta

5. Pulau Bidadari

Salah satu cagar budaya pulau seribu, yang terletak di Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Pulau yang dulunya dikenal dengan nama Pulau Sakit dan juga Pulau Pumered.

Pulau ini terkenal dengan beragam tumbuhan yang hidup di sana, dilengkapi dengan deretan pohon mangrove yang menambah keindahan Pulau ini.

Peninggalan sejarah yang masih tersisa pada pulau ini yaitu sebuah benteng besarta meriam dan andong. Jika Anda ingin berkunjung ke sana, akan diantar dengan menggunakan kapal tradisional.

Benteng tersebut terkenal dengan sebutan benteng Martello, yang masih berdiri dengan sebagian diantara bagian bangunan sudah rusak, walaupun begitu masih terlihat kokoh.

Selain menjadi cagar budaya di Pulau Seribu, pulau ini sebagai tempat wisata yang memiliki keunikan yang menarik pengunjung untuk datang ke sana.

Wisata di Pulau Bidadari ini terdapat pohon jodoh, yang mempunyai mitos kalau Anda memeluk pohon dengan pasangan, maka Anda akan menikah dengan pasangan

Sejarah pulau-pulau tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak pengunjung. Cagar budaya Pulau Seribu yang menawarkan kekhasan Pulau tersebut menjadikan Pulau ini selalu dikunjungi.