Nelayan Pulau Tidung ya Sebanyak 50 orang nelayan yang berasal dari Kelurahan Pulau Tidung, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, baru-baru ini mengikuti kegiatan Pemberdayaan Kelompok Nelayan yang diselenggarakan oleh Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Kabupaten Kepulauan Seribu. Kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nelayan dalam menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan, yang tidak hanya membantu meningkatkan hasil tangkapan, tetapi juga menjaga kelestarian ekosistem laut yang ada di Kepulauan Seribu.
Pemberdayaan untuk Keberlanjutan Ekosistem Laut
Kegiatan pemberdayaan ini merupakan bagian dari Program Pengelolaan Perikanan Tangkap, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan nelayan dalam mengelola perikanan dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Program ini mencakup pengelolaan penangkapan ikan di wilayah laut hingga jarak 12 mil dari pantai, dan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada nelayan tentang pentingnya menjaga kelestarian laut melalui pemanfaatan alat tangkap yang tidak merusak ekosistem.
Kepala Seksi Kelautan dan Perikanan Sudin KPKP Kepulauan Seribu, Gama Eka Anantha, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting dalam rangka memberikan pengetahuan lebih kepada nelayan mengenai cara menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan, yang tidak hanya akan menguntungkan nelayan, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem laut. “Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kelompok nelayan tentang alat tangkap yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, yang dapat diterapkan di wilayah Kepulauan Seribu,” jelas Gama pada Rabu, 4 Desember 2024.
Selain itu, Gama juga menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memastikan nelayan memiliki akses ke alat tangkap yang lebih efisien dan lebih aman bagi lingkungan laut, sekaligus membantu mereka memperoleh hasil tangkapan yang lebih baik dalam jangka panjang.
baca : Keseruan Wisata Pulau Tidung beserta Spot Instagramablenya
Pengenalan Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Dalam pelatihan tersebut, para nelayan diajarkan mengenai pembuatan dan penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan, salah satunya adalah pancing bubu yang dirancang untuk mengurangi kerusakan pada terumbu karang dan biota laut lainnya. Alat tangkap ini dianggap lebih ramah terhadap lingkungan dibandingkan dengan metode penangkapan tradisional yang sering merusak habitat alami ikan.
Selain pengenalan alat tangkap ramah lingkungan, peserta pelatihan juga mendapatkan bantuan berupa peralatan yang mendukung kegiatan penangkapan ikan yang lebih efisien. Bantuan tersebut antara lain pancing bubu, cool box untuk menyimpan hasil tangkapan ikan agar tetap segar, dan pelampung yang digunakan dalam proses penangkapan. Semua peralatan ini diberikan kepada 35 Kelompok Usaha Bersama nelayan yang ada di Kepulauan Seribu.
Gama Eka Anantha menambahkan, “Kami berharap dengan bantuan alat ini, nelayan dapat memaksimalkan hasil tangkapan mereka tanpa harus merusak lingkungan atau mengganggu keseimbangan ekosistem laut yang sangat penting bagi keberlanjutan hidup mereka.” Dengan alat yang lebih ramah lingkungan, nelayan dapat meningkatkan produktivitas mereka dan pada saat yang sama, berperan dalam menjaga kelestarian sumber daya alam laut.
Pentingnya Pendidikan dan Pelatihan bagi Nelayan
Salah satu aspek penting dari kegiatan pemberdayaan ini adalah peningkatan kesadaran nelayan tentang pentingnya praktik perikanan yang berkelanjutan. Banyak nelayan, terutama yang telah lama bekerja di perairan Pulau Tidung, belum sepenuhnya menyadari dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, melalui pelatihan ini, nelayan diberi pemahaman tentang bagaimana peralatan yang tepat dan cara-cara yang ramah lingkungan dapat membantu mereka menangkap ikan dengan lebih efisien tanpa merusak ekosistem.
Mustakim, salah seorang nelayan berusia 43 tahun yang ikut serta dalam pelatihan, mengungkapkan kebahagiaannya karena dapat mengikuti kegiatan pemberdayaan ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami jadi lebih mengerti bagaimana cara menggunakan alat tangkap yang tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan. Dengan cara ini, kami bisa menangkap ikan tanpa merusak terumbu karang dan ekosistem laut lainnya. Tentunya ini akan berdampak baik bagi keberlanjutan ekosistem laut dan masa depan perikanan kami,” kata Mustakim dengan penuh semangat.
Keberlanjutan Ekosistem Laut dan Manfaat Bagi Nelayan
Pulau Tidung merupakan salah satu pulau yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa. Oleh karena itu, menjaga keberlanjutan ekosistem laut menjadi sangat penting, tidak hanya untuk masa depan nelayan tetapi juga untuk masa depan sektor pariwisata yang berkembang di pulau tersebut. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan alam bawah laut, menjaga kelestarian terumbu karang dan biota laut lainnya adalah hal yang sangat mendesak.
Program pemberdayaan yang dilakukan oleh Sudin KPKP Kepulauan Seribu diharapkan dapat memberi dampak positif dalam dua aspek utama, yaitu keberlanjutan ekosistem laut dan peningkatan kesejahteraan ekonomi nelayan. Dengan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan, nelayan dapat meminimalkan kerusakan terhadap terumbu karang dan ekosistem laut lainnya, yang pada gilirannya akan menjaga kualitas dan keberagaman hayati laut.
Selain itu, penggunaan alat tangkap yang lebih efisien akan membantu nelayan meningkatkan hasil tangkapan mereka. Seiring dengan pengelolaan yang lebih baik terhadap sumber daya laut, diharapkan sektor perikanan di Pulau Tidung dapat terus berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan nelayan.
Dampak Positif bagi Sektor Pariwisata
Tidak hanya sektor perikanan yang diuntungkan dengan adanya program pemberdayaan ini, tetapi juga sektor pariwisata. Pulau Tidung dikenal dengan keindahan alam bawah lautnya, yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Dengan menjaga kelestarian ekosistem laut, nelayan juga turut berperan dalam melestarikan keindahan alam bawah laut, yang pada gilirannya mendukung sektor pariwisata.
Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Tidung untuk menikmati kegiatan snorkeling, diving, dan wisata bahari lainnya, tentu menginginkan laut yang bersih dan terjaga kelestariannya. Dengan demikian, program pemberdayaan ini tidak hanya memberi manfaat langsung kepada nelayan, tetapi juga mendukung keberlanjutan sektor pariwisata yang semakin berkembang di Pulau Tidung.
baca : Oleh-oleh dan Kuliner Wisata Pulau Tidung Bisa Dijadikan Pilihan
Harapan untuk Masa Depan Nelayan Pulau Tidung
Program pemberdayaan kelompok nelayan di Pulau Tidung ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak nelayan di seluruh Kepulauan Seribu. Pemerintah daerah dan instansi terkait perlu terus mendorong penggunaan alat tangkap ramah lingkungan dan memberikan pelatihan lebih lanjut mengenai teknik perikanan berkelanjutan.
Ke depan, diharapkan nelayan di Pulau Tidung dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjalankan praktik perikanan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait, sektor perikanan dan pariwisata di Kepulauan Seribu dapat berkembang dengan tetap menjaga kelestarian alam.
sumber : https://pulauseribu.jakarta.go.id/post/2024-12-04/puluhan-nelayan-di-kelurahan-pulau-tidung-mengikuti-kegiatan-pemberdayaan-kelompok