Melakukan diving di Kepulauan Seribu adalah hal menyenangkan. Panorama bawah lautnya yang kaya akan terumbu karang, sangat menarik di-explore. Selain itu, melihat aneka ikan hidup di bawah laut secara langsung, juga menjadi pengalaman sangat berkesan.

Sayangnya, Anda tidak boleh terburu-buru memutuskan untuk menyelam. Setiap daerah memiliki peraturannya tersendiri, apalagi untuk bawah laut. Agar diving saat di Kepulauan Seribu lancar, kenali aturan serta ketentuannya terlebih dahulu.

Apa Itu Kegiatan Menyelam? Bagaimana Tekniknya?

Aktivitas menyelam merupakan sebuah kegiatan di bawah air, baik menggunakan perlengkapan atau tanpanya. Kegiatan tersebut tidak semata tanpa tujuan, biasanya ada misi tertentu mengapa seseorang harus menyelam.

Awalnya, menyelam hanya dilakukan dalam rangka misi penelitian. Mulai dari terumbu karang sampai hewan dalam laut, diteliti oleh orang tertentu. Waktu terus berjalan, menyelam tidak sebatas sebagai penelitian.

Saat ini, banyak penyelam yang terjun ke bawah air hanya untuk rekreasi. Seperti halnya kegiatan diving di Kepulauan Seribu. Keindahan biota laut dengan aneka warna-warni mengesankan, menjadi alasan utama wisatawan terjun ke air.

Selain itu, interaksi dengan aneka biota laut juga hal yang dinantikan banyak penyelam. Beberapa biota laut seperti ikan badut, lumba-lumba, dan ikan jinak lain memang aman diajak berinteraksi. Hal inilah yang membuat wisata bahari seperti Pulau Seribu, menyediakan fasilitas menyelam.

Diving di Kepulauan Seribu menyenangkan karena biota bawah lautnya masih terjaga. Walau dekat dengan ibu kota, nyatanya sejumlah pulau masih sangat asri. Bahkan beberapa ada yang tidak ada penghuninya.

Saat menyelam, ada sejumlah peralatan yang harus dibawa. Bahkan untuk kelas free diving, tetap mengenakan perlengkapan pendukung. Mengingat manusia adalah makhluk daratan, beberapa peralatan ini sebaiknya dibawa.

  1. Fins atau kaki katak agar berenang di bawah air lebih gesit
  2. Diving mask. Masker selam agar mata tidak terpapar air laut secara langsung
  3. Snorkel, berguna untuk menyalurkan udara ke mulut agar tetap bisa mengakses oksigen
  4. Tabung oksigen, untuk ketersediaan udara jika menyelam di kedalaman maksimal

baca : Masalah Pulau Seribu Harus Ditangani Serius Serta Solusinya

Aturan-aturan di Kepulauan Seribu untuk Penyelam

Setelah tahu teori tentang menyelam, lanjut tentang aturan jika hendak melakukan diving di Kepulauan Seribu. Kawasan wisata bahari ini menetapkan sejumlah peraturan khusus bagi penyelam, dengan ketentuan berikut:

1. Tidak Diperkenankan Memegang Biota Laut

Boleh berinteraksi dengan biota laut saat diving di Kepulauan Seribu. Akan tetapi, interaksinya tidak boleh sampai memegang. Memegang biota laut akan membuat satwa-satwa tersebut panik.

Bahkan bisa berpotensi menyerang penyelam. Anda cukup melihatnya dari kejauhan, tanpa harus memegangnya agar tidak menimbulkan kekacauan di perairan. Untuk memaksimalkan kenangan, membawa kamera khusus air dibolehkan.

2. Menyelam Harus dengan Izin

Jangan asal datang ke Kepulauan Seribu, kemudian langsung menyelam. Anda harus mengurus perizinannya terlebih dahulu. Tujuannya agar terdata, serta memudahkan pencarian jika ada hal-hal buruk terjadi di dalam perairan.

3. Menembak Biota serta Merusak Ekosistem Karang

Biota laut seharusnya dijaga kelestariannya. Terlebih beberapa jenisnya ada yang berstatus langka. Saat diving di Kepulauan Seribu, Anda dilarang keras merusak ekosistem karang, terlebih memburu biotanya.

Karang memerlukan waktu sangat lama hingga bisa tumbuh. Ekosistem karang yang terjaga sangat bermanfaat bagi kehidupan sejumlah ikan. Boleh saja menjelajah bawah laut, asalkan tangan dijaga untuk tidak merusak kehidupan di area tersebut.

4. Larangan Meninggalkan Sampah, Terutama Plastik di Dasar Laut

Diving di Kepulauan Seribu harus turut menjaga kelestarian ekosistem bawah lautnya. Jangan sampai ada sampah, terutama jenis plastik yang tertinggal. Plastik merupakan barang sulit terurai, serta bisa tertelan oleh beberapa satwa.

Selain itu, lautan akan menjadi lebih kotor jika setiap pengunjung abai terhadap hal ini. Oleh karena itu, pastikan tidak meninggalkan apa saja kecuali kenangan manis saat menyelam.

baca : Kondisi Lingkungan Pulau Seribu yang Perlu Diselamatkan

Tips Agar Pemula Tetap Aman Selama Diving di Kepulauan Seribu

Bagi pemula, menyelam adalah kegiatan yang harus dipersiapkan secara matang. Mengingat kondisi di dalam air berbeda dengan daratan, persiapan fisik menjadi sangat penting. Beberapa tips berikut, tentunya bisa membantu para penyelam pemula.

1. Pastikan Sudah Memenuhi Kompetensi Waterskill

Bagi pemula, jangan sekali-kali nekat menyelam tanpa memiliki waterskill. Area bawah laut sangat berbeda kondisinya dengan daratan yang tekanannya stabil. Biasanya tes waterskill ini dilakukan oleh Asosiasi Penyelam Profesional.

Tes bermula dengan belajar menyelam di kedaaman ringan, selama 10 menit. Biasanya tes di bagian pinggir kolam tanpa bantuan. Setelah itu, menggunakan masker diving, serta sepatu katak. Jika tes dasar sudah dilewati, maka teknik dasar sudah Anda kuasai.

baca : Sewa Boat Pulau Tidung Kepulauan Seribu Jakarta

2. Sudah Lolos Persyaratan Kesehatan

Bagi pemula, sebaiknya harus sudah lolos persyaratan kesehatan agar bisa melakukan diving di Kepulauan Seribu. Selain sertifikasi kompetensi, dari bidang kesehatan juga harus dilengkapi. Daftar riwayat kesehatan berikut, biasanya ada pada persyaratan kesehatan menyelam.

  • Rontgen di area dada
  • EKG untuk aktivitas jantung
  • Fungsi pada paru-paru
  • Riwayat kesehatan menyeluruh
  • Audiogram
  • Visus mata atau ketajaman penglihatan
  • Tes darah dan tes urine lengkap

3. Sudah Paham Tentang Segala Peralatan Diving

Persiapan fisik dan kesehatan sudah Anda lakukan. Hal tersebut belum sepenuhnya selesai karena harus paham aneka peralatan diving terlebih dahulu. Sejumlah alat menyelam memiliki cara kerjanya sendiri.

Misalnya Anda harus tahu bagaimana tabung pernapasan bekerja. Kenali mekanismenya dan anggap alat tersebut sebagai bagian fisik Anda. Selain itu, kenali bagaimana cara mengatasinya jika di lapangan tidak berfungsi dengan baik, agar menyelam tetap aman.

baca : paket wisata pulau tidung

Reaksi Tubuh Saat Menyelam, dan Cara Mengatasinya

Melakukan diving di Kepulauan Seribu memang harus mematuhi aturan-aturannya yang berlaku. Selain itu, Anda juga diharuskan mempersiapkan fisik secara prima. Hal ini disebabkan saat penyelaman, ada sejumlah reaksi yang terjadi dalam tubuh, seperti misalnya:

1. Hipotermia

Tubuh manusia pada dasarnya memiliki suhu hangat. Akan tetapi ketika menyelam, kehangatan tersebut akan menghilang secara drastis. Bahkan kecepatan reaksi tersebut hingga 20 kali lebih cepat.

Hal tersebut akan menyebabkan reaksi hipotermia. Jika Anda termasuk penyelam pemula, cara mencegahnya adalah dengan terus berlatih. Jangan memaksakan diri menyelam padahal kondisi tubuh tidak fit, karena risiko hipotermia lebih besar.

2. Barotrauma

Saat menyelam, cedera telinga tidak dapat terhindarkan. Hal ini disebabkan karena meningkatnya tekanan udara telinga saat memasuki air. Hal tersebut sebenarnya lumrah terjadi, terlebih air laut terkenal bertekanan tinggi.

Untuk upaya pencegahannya, penyelam bisa melakukan ekualising. Latihan tersebut berguna agar telinga bisa beradaptasi di tekanan tinggi. Cara latihan ini dengan mengembuskan udara saat menutup hidung.

3. Nitrogen Narkosis

Reaksi alami yang lainnya adalah nitrogen narcosis. Kondisi tersebut merupakan saat terjadi kelebihan nitrogen di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya kesadaran.

Beberapa kasus bahkan bisa memicu koma. Saat menyelam di kedalaman tertentu, manusia berpotensi mengalami hal tersebut. Bahkan ada yang baru di kedalaman 10 meter, nitrogen narcosis dapat terjadi.

Memang saat menyelam, segala aturan harus ditaati. Tidak hanya berguna bagi keselamatan diri, tetapi juga turut menjaga ekosistem laut yang memang rawan kerusakan. Termasuk saat Anda diving di Kepulauan Seribu, segala peraturan dan persiapan juga mesti dilakukan.